Gambar Sampul Bahasa Indonesia · UNIT 3 PENGALAMAN BERHARGA
Bahasa Indonesia · UNIT 3 PENGALAMAN BERHARGA
IsmoyoRomiyatun

28/08/2021 07:52:08

SD 3 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Unit

3

Pengalaman

Berharga

Menceritakan Pengalaman Mengesankan

Menceritakan Isi Dongeng

Menulis Paragraf

23

24

A. Menceritakan Pengalaman Mengesankan

Semua orang memiliki pengalaman.

Tentu kamu juga memilikinya.

Pengalaman seseorang berbeda-beda.

Biasanya orang belajar dari pengalaman.

Orang tidak hanya belajar dari pengalaman sendiri, tetapi juga dari

pengalaman orang lain.

Jadi, kamu juga perlu mendengarkan pengalaman orang lain.

Hal ini untuk menambah pengalaman kamu.

Apakah kamu memiliki pengalaman menarik dan sangat

mengesankan? Misalnya, di hari ulang tahunmu, kamu diberi kado

istimewa oleh orang tuamu.

Tahukah kamu cara menceritakannya kepada orang lain?

Nah, ikutilah langkah-langkah di bawah ini!

Daftarlah kejadian-kejadian yang pernah kamu alami!

Pilih kejadian yang paling mengesankan!

pengalaman yang lucu, menyedihkan,

menggembirakan,

menjengkelkan

Pengalaman mengesankan yang selalu diingat. Contohnya,

jika kamu teringat kembali kisah sedihmu, kamu akan

menangis. Atau, jika kamu teringat kisah yang

menggembirakan, kamu akan tersenyum. Itulah pengalaman

yang mengesankan.

v

v

v

v

Contoh

dan

.

1. Memilih Pengalaman untuk Diceritakan

25

Contoh pengalaman mengesankan:

1. terkena musibah banjir

2. rumah roboh karena gempa

3. dibohongi sahabat

4. kejutan saat ulang tahun

5. mendapat nilai tertinggi

6. mendapat hadiah dari kuis

7. memenangkan lomba

8. menolong teman yang kesusahan

Pilihlah salah satu pengalaman paling mengesankan. Misalnya,

pengalamanmu saat ulang tahun. Buat kerangka karangan.

Urutkan kejadian yang kamu alami.

ULANG TAHUNKU DI SEKOLAH

1. berangkat sekolah

Setelah kamu menulis kerangka karangan, kembangkan

menjadi karangan yang menarik. Kerangka karangan dapat

berupa coretan. Perhatikan contoh karangan berikut.

2. Mengembangkan Kerangka Karangan

267

Di sekolah, teman-temanku tidak peduli. Aku berpikir,

mungkin mereka lupa. Akan tetapi, semua tanggal ulang

tahun masih tertempel di dinding kelas. Apakah mereka tidak

memperhatikan aku? Aku sedih sekali.

Sepanjang pelajaran, aku tidak dapat konsentrasi. Aku

terus memikirkan sikap teman-teman. Bahkan teman

sebangkuku pun tidak peduli. Aku sangat sedih. Ternyata,

mereka tidak ingat hari ulang tahunku.

Bel pulang sekolah berbunyi. Aku memasukkan semua

buku ke dalam tas. Kami berdua pulang. Ketika aku berdiri

hendak keluar kelas, Ani memanggilku. Dia mengajakku ke

lapangan sekolah. Kata Ani jepitnya lepas di lapangan. Dia

memintaku untuk menemani mencari jepitnya yang hilang.

Setelah lama mencari, jepit tidak ditemukan. Kami pun

menghentikan pencarian. Aku hendak pulang. Ani tidak

mengizinkan aku pulang. Ani mengajakku ke kelas. Mungkin

jepit Ani hilang di kelas.

Aku dan Ani membuka pintu kelas. Tiba-tiba, terdengar

lagu selamat ulang tahun. Selain itu, ada kue ulang tahun di

meja guru.

ULANG TAHUNKU DI SEKOLAH

Jam dinding menunjukkan pukul lima pagi.

Aku bangun dan mengambil air wudhu.

Aku salat subuh. Aku memohon kepada Tuhan agar panjang

umur dan murah rejeki.

Aku buru-buru mandi dan memakai seragam sekolah. Ibu

menegurku, “Intan, ini kan masih terlalu pagi?” Aku tidak

peduli kalau hari masih pagi. Aku ingin segera ke sekolah.

Teman-temanku pasti sudah bersiap-siap. Mereka akan

mengucapkan selamat untukku.

Aku berpamitan kepada Ibu dan Ayah. Aku tidak sarapan.

Rasanya perutku tidak lapar. Aku berlari-lari kecil menuju

sekolah. Di sepanjang jalan, aku tersenyum-senyum. Aku

membayangkan kejutan dari teman-teman.

Hari ini adalah

hari ulang tahunku.

27

Di kelas sudah ada Bu Sofi, wali kelas kami. Mereka

memberikan ucapan selamat. Aku sangat terharu. Mereka

tidak melupakan aku. Mereka sayang aku. Mereka

memberiku kejutan. Aku telah salah sangka. Aku gembira

sekali.

Teman-temanmu tentu ingin mengetahui pengalamanmu.

Coba ceritakanlah di depan kelas! Pada saat bercerita,

jangan membaca! Itu kurang menarik. Kamu akan terfokus

pada bacaan. Berceritalah dengan penuh semangat dan

percaya diri!

3. Menceritakan Pengalaman

1. Tulislah sebuah pengalaman mengesankan!

2. Ceritakan dengan menarik!

3. Bacakanlah tulisanmu di depan orang tua dan

saudaramu!

4. Tugas Rumah

28

B. Menceritakan Isi Dongeng

Siapa yang suka membaca dongeng?

Tentu kamu suka.

Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi.

Dongeng hanya sebuah cerita khayal.

Dongeng ada bermacam-macam.

Ada dongeng tentang binatang-binatang, kejadian suatu tempat,

dan ada juga dongeng kepahlawanan seseorang.

Pernahkah kamu mendengar atau membaca dongeng terjadinya

Gunung Tangkuban Perahu, Danau Toba, Bawang Merah dan

Bawang Putih, atau Pangeran Katak?

Kali ini kamu diajak untuk membaca dongeng.

Setelah membaca dan memahami, kamu akan menceritakan

kembali isi dongeng secara lisan dan tertulis.

Bacalah dengan saksama dongeng di bawah ini!

Pada zaman dahulu, ada seorang raja yang tidak mempunyai

anak. Nama raja itu adalah Prabu Barmawijaya. Kerajaannya

terletak di daerah Priangan, Jawa Barat. Ketika sedang berburu,

raja itu ingin buang air kecil. Tanpa disengaja, air seninya

tertampung di dalam tempurung kelapa.

Kemudian, air seni itu diminum oleh seekor babi hutan

betina. Akibatnya, babi itu mengandung. Ia melahirkan anak

wanita yang sangat cantik. Anak itu ditemukan oleh raja ketika

sedang berburu. Dia diangkat sebagai putri. Namanya Dayang

Sumbi.

Setelah dewasa, Dayang Sumbi menyendiri di hutan. Di

LEGENDA GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

1. Membaca Dongeng

29

tempat itu, dia menenun kain. Ketika sedang menenun, anak

toraknya jatuh masuk kolong. Dia malas untuk

mengambilnya karena letih. Tanpa berpikir ia mengeluarkan

janji. Siapa saja yang dapat memungut torak akan diberi

hadiah. Jika perempuan dijadikan saudara dan jika laki-laki

dijadikan suami. Tumang, anjing kesayangannya berhasil

mengambil torak itu. Akhirnya, Tumang dijadikan suaminya.

Dayang Sumbi dan Tumang mempunyai anak yang

tampan. Namanya Sangkuriang. Namun, Sangkuriang

mengecewakan orang tuanya. Dia membunuh ayahnya.

Akhirnya, Sangkuriang diusir ibunya.

Setelah dewasa, Sangkuriang kembali ke kampung. Ia

bertemu dengan wanita yang sangat cantik. Keduanya jatuh

cinta. Akan tetapi, wanita itu tahu kalau laki-laki itu anaknya.

Wanita itu adalah Dayang Sumbi. Dayang Sumbi tidak mau

menikah. Ia menyuruh Sangkuriang membuat perahu dalam

satu malam. Sangkuriang sangat sakti. Dia akan dapat

melakukan permintaan Dayang Sumbi. Akan tetapi, Dayang

Sumbi berusaha menggagalkannya.

Dayang Sumbi berhasil menggagalkan usaha putranya. Di

tengah malam, Dayang Sumbi menumbuk padi. Itu

membuat ayam-ayam jago di desanya berkokok. Ayam jago

mengira hari sudah pagi. Dayang Sumbi juga membuat fajar

di ufuk timur. Caranya dengan melambai-lambaikan

selembar selendang putih.

Sangkuriang kecewa mengira tugasnya gagal. Ia

menyepak perahu yang hampir selesai itu. Perahu terbalik

dan menimpa dirinya.

(James Danandjaja.

. Hal. 79-80. Dengan

pengubahan seperlunya)

Folklor Indonesia

30

Bagaimana dengan dongeng yang kamu baca? Kamu suka?

Setelah membaca, kamu akan diajak untuk memahami isi

dongeng. Caranya adalah dengan menjawab beberapa

pertanyaan temanmu.

Jadi, apabila kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan

temanmu, berarti kamu sudah memahami dongeng tersebut.

Buatlah sebuah kelompok yang terdiri atas 3 orang.

Kalian harus saling bertanya dan menjawab secara bergantian.

Jadi, setiap anak harus bertanya kepada teman dan menjawab

pertanyaan teman.

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sesuai dengan isi

dongeng di atas!

1. Siapakah orang tua Dayang Sumbi?

2. Siapakah orang tua Sangkuriang?

3. Cerita Sangkuriang berasal dari mana?

4. Mengapa Tumang dapat menjadi suami Dayang Sumbi?

5. Mengapa Sangkuriang diusir ibunya?

6. Bagaimana Dayang Sumbi menggagalkan usaha

Sangkuring?

7. Apa yang dilakukan Sangkuriang ketika usahanya gagal?

Apakah kamu sudah memahami dongeng yang dibaca? Apakah

kamu sudah menjawab pertanyaan temanmu dengan benar? Jika

ya, berarti kamu sudah memahami dongeng yang dibaca.

Nah, sekarang cobalah ceritakan kembali secara tertulis!

Gunakan kata-kata sendiri. Tulis di buku tugasmu!

2. Memahami Dongeng

3. Menceritakan Kembali Isi Dongeng secara Tertulis

31

Lihatlah contoh di bawah ini!

Kamu juga boleh mengganti judul dongeng.

SANGKURIANG

Baginda Raja Priangan sedang berburu di hutan. Pada saat berburu,

Baginda ingin buang air kecil. Tanpa di sengaja, aie seninya

tertampung di dalam tempurung. Air seni itu kemudian dinimum

oleh babi hutan yang kehausan.

........................................

32

Kamu sudah menuliskan kembali isi dongeng dengan kata-

katamu sendiri. Cobalah ceritakan kembali di depan kelas!

Berceritalah tanpa buku!

Mau lancar bercerita di depan kelas?

Caranya :

1. Bacalah berulang-ulang hasil tulisanmu!

2. Berlatihlah bercerita di depan teman sebangkumu!

3. Mintalah ia mengomentari caramu bercerita!

3. Jika kamu sudah merasa percaya diri, majulah!

4. Ceritakan kembali isi dongeng yang kamu baca. Buat

ekspresi yang menarik, volume suara keras, dan tambahkan

gerak!

Untuk menilai hasil kerjamu, minta teman sebangkumu menilai.

Beri tanda (V) pada kolom yang tersedia. Setelah selesai, berikan

hasil pekerjaan dan penilaian kepada gurumu.

4. Menceritakan Kembali Isi Dongeng secara Lisan

LEMBAR PENILAIAN MENCERITAKAN SECARA TERTULIS

NAMA SISWA:

HARI/TANGGAL:

Aspek Penilaian

Kriteria

Penilaian

1. Kesesuaian

*

isi cerita dengan

dengan cerita asli

2. Penyusunan

* Kalimat disusun dengan

kalimat

kata-kata sendiri

* Mengambil kalimat

dari kalimat cerita asli

3. Keruntutan

* Runtut sesuai dengan

enceritaan

cerita asli

*Tidak runtut

4. Kesesuaian

* Sesuai dengan EYD

kalimat dengan EYD

* Kurang sesuai

dengan EYD

Sesuai dengan

cerita asli

cerita asli

* Kurang sesuai

p

LEMBAR PENILAIAN MENCERITAKAN SECARA LISAN

NAMA SISWA:

HARI/TANGGAL:

Aspek Penilaian

Kriteria

Penilaian

1. Kesesuaian isi cerita

dengan cerita asl

2. Volume suara

3. Keruntutan penceritaan

4. Ekspresi

* Sesuai dengan cerita

asli

* Kurang sesuai dengan

cerita asli

* Keras, terdengar

* Kurang keras

* Runtut

* Tidak runtut

* Ekspresi sesuai dengan isi

cerita

* Ekspresi tidak/kurang sesuai

dengan isi cerita

33

34

C. Menulis Paragraf

Di kelas 2, kamu pernah menulis kalimat berdasarkan

gambar. Sekarang, kamu akan diajak untuk menulis paragraf

berdasarkan gambar seri.

Apakah kamu siap?

Ikuti latihan di bawah ini!

1. Mengamati Gambar Seri

Langkah pertama adalah mengamati gambar. Amatilah dengan

saksama gambar di bawah ini!

1

2

34

35

2. Menulis Kalimat Berdasarkan Gambar

Setelah gambar kamu amati, pikirkan sebuah

kalimat untuk tiap gambar!

Kalimat untuk gambar 1

Kalimat untuk gambar 1

Contoh:

Dian dan Reni berjalan menuju

sekolah.

Kalimat untuk gambar 2

Kalimat untuk gambar 4

Kalimat untuk gambar 3

Contoh:

Dian dan Reni ulangan bahasa

Indonesia.

Contoh:

Dian dan kawan-kawan

menunggu hasil ulangan.

Contoh:

Dian dan Reni melihat

pengumuman nilai ulangan.

3. Menulis Paragraf Berdasarkan Kalimat

Setelah membuat kalimat, kembangkanlah

menjadi paragraf

Contoh:

Kalimat untuk gambar 1

Dian dan Reni berjalan menuju sekolah.

Contoh Paragraf:

Dian dan Reni berjalan menuju sekolah.

Mereka tergesa-gesa karena akan ulangan.

Hari ini mereka ulangan bahasa Indonesia.

Mereka berharap lulus ulangan.

Contoh:

Dian dan Reni ulangan bahasa Indonesia.

Contoh Paragraf:

Dian dan Reni ulangan bahasa Indonesia.

Mereka mengerjakan ulangan dengan cermat.

Untuk lulus, ulangan mereka harus dapat nilai

delapan. Mereka tidak boleh saling bertanya.

Bertanya berarti tidak lulus.

Dari dua contoh di atas, kamu pasti sudah mengerti.

Jika masih ada kesulitan, bertanyalah kepada

temanmu.

36

37\

Buatlah kalimat berdasarkan gambar-gambar

berikut!

4. Berlatih Menulis Berdasarkan Gambar

38

Kamu sudah membuat kalimat berdasarkan gambar. Nah,

kegiatan selanjutnya adalah mengembangkan kalimat itu

menjadi paragraf. Paragraf adalah rangkaian kalimat-kalimat

yang memiliki satu ide pokok. Cara mengembangkan kalimat

menjadi paragraf sudah dipelajari sebelumnya. Sekarang,

buatlah paragraf berdasarkan kalimat yang sudah kamu tulis.

5. Berlatih Mengembangkan Kalimat

Satu kalimat dapat dikembangkan menjadi beberapa

kalimat. Kalimat yang ditambahkan berhubungan dengan

kalimat pertama.

41

menggunakan tanda hubung(-)

tanda hubung digunakan untuk:

1. menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh

pergantian garis

contoh:

Kanwa mengikuti lomba menggambar. Kanwa meng-

gambar dengan penuh percaya diri.

2. menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya

contoh:

Kanwa mengikuti lomba menggambar. Kanwa meng-

gambar dengan penuh percaya diri.

3. menyambung akhiran dengan bagian kata di depannya

contoh:

Ada cara baru untuk membaca-

kan puisi dengan baik.

Jendela Bahasa

39

1. Carilah sebuah gambar dari majalah atau koran!

2. Buatlah sebuah karangan berdasarkan gambar yang kamu

temukan!

3. Jangan lupa menggunakan ejaan yang benar!

4. Tukarkan dengan temanmu esok hari!

5. Beri penilaian tugas temanmu dengan pedoman di bawah

ini.

6. Kumpulkan hasil penilaian pada gurumu!

6. Tugas Rumah

40

Ejaan:

1. huruf kapital untuk

mengawali kalimat

dan menuliskan nama

orang

2. tanda titik, tanya,

dan seru untuk

mengakhiri kalimat

3. Tanda hubung

Ø

Ø

Benar dan tepat

Benar dan tepat

Benar dan tepat

Ø

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Ø

Kalimat bervariasi

Penulisan kalimat

Hubungan kalimat

dan gambar

Ø

Kalimat sesuai

dengan gambar

Ya Tidak

Ya Tidak

Aspek Penilaian

Kriteria

Penilaian

Lembar Penilaian

Nama Siswa:

Aku Mampu

kemampuanku

mampu

belum

mampu

Aku mampu menceritakan

pengalaman yang paling

mengesankan

Aku mampu menceritakan isi

dongengyangakubaca.

Aku mampu menulis paragraf

berdasarkan gambar.